WHAT'S NEW?
Loading...

5 Lokasi di Dunia Yang Tidak Layak Ditinggali


Di dunia ini sebenarnya ada beberapa tempat yang sebetulnya tak pantas untuk ditinggali karena kondisi lingkungan yang tidak baik dan sarana yang tidak memadai. Bahkan kondisi ini bisa membuat penduduk yang tinggal di daerah itu sering terkena berbagai macam penyakit, kekurangan gizi, dan bahkan mengalami berbagai tindak kekerasan. Nah, berikut adalah lima tempat terburuk yang ditinggali manusia. Yuk simak bersama! Berikut info yang dikutip dari berjambang.blogspot.com

1. Kibera, Nairobi, Kenya


Nairobi merupakan ibukota Kenya dan didirikan oleh Inggris sebagai depot kereta api pada tahun 1899. Hari ini, kota ini menjadi salah satu kota paling penting di Afrika. Di pinggiran kota Nairobi, ada sebuah daerah yang diberi nama Kibera, salah satu daerah kumuh terburuk di dunia. Seperti kebanyakan tempat kumuh lainnya, Kibera seperti diabaikan oleh pemerintah. Rumah? di daerah ini terbuat dari lumpur dan beton dengan lantai tanah.
Sebagian besar mata air di daerah ini telah tercemar, sehingga kerap menyebabkan tipus dan kolera. Wanita yang meninggalkan rumah mereka saat malam kerap diperkosa. Sekitar setengah dari penduduk Kibera adalah pengangguran. AIDS menyebar begitu cepat di Kibera. Banyak wanita menjual tubuh mereka agar bisa mendapatkan uang untuk makan.

2. Detroit, Michigan, Amerika
Pada tanggal 19 Juli 2013, Detroit dinyatakan bangkrut dan memiliki utang sekitar USD 18 miliar atau sekitar Rp 204 T. Populasi di kota ini bahkan telah menurun 25 persen sejak tahun 2000 dan banyak rumah-rumah yang ditinggalkan begitu saja. Pemilik rumah seolah tidak peduli dengan harta-benda mereka. Data yang diperoleh dari berbagai sumber, termasuk FBI dan Departemen Kehakiman Amerika, mengungkapkan bahwa tiga lingkungan paling berbahaya di Amerika, semua berada di Detroit.

3. Medellin, Colombia
Selama puncak dari perdagangan kokain di akhir tahun 80-an, Medellin menjadi kota paling keras di dunia, dengan dukungan dari kartel Pablo Escobar dan kelompok-kelompok paramiliter yang terus merajalela. Escobar dibunuh oleh polisi pada tahun 1993 dan kejahatan di kota itu pun lantas menurun secara signifikan. Sayangnya, masih ada ribuan kasus pembunuhan terjadi di sini setiap tahun. Pada tahun 2009, tercatat 2.899 kasus pembunuhan (turun dari 6.500 pada tahun 1991), yang kebanyakan terkait dengan perdagangan narkoba.

4. Cite-Soleil, Port au Prince, Haiti
Terletak di pinggiran Port Au Prince, Haiti, ada sebuah daerah yang disebut Cite Soleil atau Sun City, sebuah daerah kumuh yang dipimpin oleh sekelompok geng dan banyak ditinggali oleh masyarakat miskin. Daerah ini bahkan tidak memiliki sistem pembuangan limbah. Sampah dan kotoran dibiarkan berceceran di sekitar tempat tinggal penduduk sehingga menimbulkan banyak genangan air yang dipenuhi nyamuk. Penduduk Cite-Soleil juga banyak yang terserang AIDS.
Pada tahun 2004, PBB mengerahkan ribuan pasukan ke Cite Soleil dalam upaya memerangi kawanan geng yang memerintah daerah itu. Beberapa sektor berhasil dipulihkan, tetapi ada daerah yang tetap menjadi sarang kekerasan hingga kini. Sampai hari ini, mereka yang ingin menuju ke Cite Soleil harus melewati sebuah pos pemeriksaan PBB.

 5. Ciudad Juarez, Meksiko

Ciudad Juarez berada tepat di sebelah selatan El Paso, Texas. Dalam sepuluh tahun terakhir, Ciudad Juarez telah menjadi pusat perang narkoba di Meksiko. Para kartel yang bersaing menebar ancaman kekerasan ke seluruh kota. Banyak mayat yang menumpuk di jalanan dan tak seorang pun berani bepergian ke luar rumah.
Pada tahun 2009, kota ini dinobatkan sebagai ibu kota pembunuhan dunia, dengan 130 kasus pembunuhan per 100.000 penduduk. Polisi bahkan terlalu takut untuk keluar dari sarang mereka. Ciudad Juarez adalah kota yang berbahaya bagi wanita karena sering terjadi kekerasan s*ksual dan pemerkosaan pada ratusan wanita.
Jadi itulah lima tempat terburuk yang ditinggali manusia. Mereka tentu tak ingin dilahirkan dan tinggal di kota-kota tersebut. Tapi apa daya, takdir menggariskan demikian. Oleh karenanya, janganlah kita mengeluh tentang kekurangan dan hambatan yang kita alami karena masih banyak orang yang menderita lebih dari kita.