Dunia musik digemparkan oleh kabar lagu Sweet Child O’ Mine milik Guns N’ Roses yang ditengarai mirip dengan lagu Unpublished Critics dari Australian Crawl.
Perdebatan ini dipicu dari sebuah artikel yang ditulis oleh Nathan Jolly yang mengulas adanya kemiripan antara Sweet Child O’ Mine dan Unpublished Critics yang rilis tahun 1981 di album Sirocco. Artikel yang dimuat di website televisi musik Australia, MAX, ini juga mengunggah video dari kedua lagu tersebut dan mengundang pembaca untuk membandingkannya.
Seperti yang dikutip dari metrotvnews.com, Bila didengarkan dengan seksama, memang ada kemiripan antara Sweet Child O’ Mine dan Unpublished Critics. Beberapa notasi dalam melodi vokal yang dinyanyikan Axl Rose dalam verse Sweet Child O’ Mine sepintas terdengar menyerupai verse Unpublished Critics.
Hal lain yang membuat dua lagu ini mirip adalah progresi chord yang sama dari verse sampai chorus. Ditambah lagi garukan rhythm Izzy dan gitar solo Slash di interlude pertama dan kedua memberikan nuansa yang membuat kedua lagu terdengar serupa.
Apabila masalah ini akhirnya sampai juga ke pengadilan, proses litigasinya dipastikan bakalan berlangsung alot. Kemiripan melodi vokal antara Axl Rose dan James Reyne, vokalis Austalian Crawl, yang tak sampai dua bar itu tidak cukup kuat untuk membuktikan adanya penjiplakan di sana.
Bahkan jika semisalnya…seandainya, Axl Rose telah menjiplak lagu Unpublished Critics. Ia telah begitu lihai untuk menyamarkannya, karena Sweet Child O’ Mine punya variasi nada yang berbeda.
Sedangkan untuk menyerang dari sisi progresi chord jelas tak mungkin karena chord progression belum ada hak ciptanya.
Yang jelas, selama belum ada pernyataan dari Axl Rose sebagai penulis utama lagu Sweet Child O’ Mine atau keputusan resmi dari pengadilan, spekulasi dan adu argumen akan terus bermunculan, baik yang pro maupun yang kontra.
Australian Crawl
Mengapa Setelah 27 Tahun?
Sejak dirilis 27 tahun yang lalu, tepatnya 21 Juli 1987, penjualan album Appetite For Destruction telah menembus angka 30 juta keping di seluruh dunia, belum lagi dari penjualan secara individual per lagu lewat iTunes, streaming, atau format digital yang lain. Tentunya bisa dibayangkan besarnya royalti yang diterima GNR dari album ini.
Sejak dirilis 27 tahun yang lalu, tepatnya 21 Juli 1987, penjualan album Appetite For Destruction telah menembus angka 30 juta keping di seluruh dunia, belum lagi dari penjualan secara individual per lagu lewat iTunes, streaming, atau format digital yang lain. Tentunya bisa dibayangkan besarnya royalti yang diterima GNR dari album ini.
Seandainya memang benar Sweet Child O’ Mine adalah hasil jiplakan, mengapa selama ini tidak pernah terlintas dalam benak personel Australian Crawl, bahwa GNR telah menjiplak karya mereka? Apakah Australian Crawl tidak ingin mendapatkan sebagian dari royalti? Atau setidaknya pengakuan dari GNR dan berbagi kredit penulisan lagu?
Vokalis Australian Crawl James Reyne mengatakan, dia tidak akan mengambil tindakan hukum atas lagu Sweet Child O’Mine, yang oleh majalah Rolling Stone dimasukkan dalam daftar 40 Lagu Terbaik yang Mengubah Dunia.
“Bukan tidak mungkin ada kesamaan antara kedua lagu tersebut. Bukan tidak mungkin bahwa ketika mereka (GNR) muncul, mereka cukup terbuka dalam wawancara, dengan mengatakan mereka menyukai banyak band Australia. Bukan tidak mungkin bahwa mereka memperhatikan band Australia tertentu,” kata James kepada The Daily Mail.
“Tuhan telah melarang saya (tidak ditakdirkan) untuk memiliki perusahaan rekaman yang aktif dan menyelidiki kemungkinan (kasus penjiplakan) itu. Saya tidak akan ambil risiko melawan kekuatan pengacara Guns N’ Roses.”
“Lagu kami jelas muncul lebih dulu dari (lagu) mereka. Saya tidak tahu harus berkata apa. Bukan pistol yang hebat (smoking guns) bukan?” imbuh James dengan nada menyindir.
Isu santer ini sampai juga ke telinga eks-bassis GNR, Duff McKagan. Ia dengan tegas menepis tudingan plagiarisme atas lagu yang membawa GNR menduduki peringkat 1 Billboard Chart tahun 1988 itu.
Kepada Radio.com Duff berkomentar, “Sangat mencengangkan. Tapi kami tidak mencuri dari mereka (Australian Crawl)! Saya tak pernah mendengar lagu itu (Unpublished Critics) sampai beberapa hari yang lalu,” ujar Duff bersumpah sambil meletakkan tangan di dadanya.
“Setiap band yang pernah kusinggahi, Anda melakukan smell check (memeriksa orisinalitas lagu),” kata McKagan kepada Opie Radio. “Anda akan selalu menemui lagu macam Free Fallin (Tom Petty). Oh man, itu Free Fallin. Akan selalu ada lagu model Tom Petty, kan? Dia master-nya. Sam Smith, contohnya (harus berbagi royalti dengan Tom Petty untuk lagu Stay With Me),” urai Duff.
“Setiap lagu yang terdiri dari tiga chord, Anda akan berkata oh crap. Itu lagu Stones atau Tom Petty. Tapi band itu, Guns (N’ Roses), pada saat itu, kami berjuang untuk menjadi se-orisinal mungkin, yang berbeda dan memainkan musik kami sendiri,” lanjutnya. “Tidak mungkin kami akan mengambil referensi dari manapun. Jadi, jika ada kesamaan apapun, itu betul-betul hanya kebetulan.”
Gitaris Gilby Clarke juga ikut membela bekas grupnya itu. Ia mengatakan, bahwa sudah menjadi modus operandi Guns N’ Roses untuk menjadi band dengan musik yang orisinal.
“Ketika saya mendengar lagu itu (Unpublished Critics), jelas ada momen ‘Wow.’ Tapi dengan segenap kejujuran, tidak ada hubungan di sana, band ini (GNR) selalu ingin menjadi yang asli, yang nomor satu, dan tak sudi menerima omong kosong dari siapapun,” jelas Gilby kepada stasiun radio Florida The Gater.
“Tidak ada dalam DNA mereka untuk melakukan sesuatu seperti itu.”
Gilby menambahkan, “Perhatikan, hanya ada 12 nada di luar sana – kita belum mampu menciptakan (nada) yang baru di usia rock and roll yang sudah lima puluh tahun lebih. Jadi akan ada beberapa nada yang terangkai bersama dan akan muncul di beberapa band.”
Axl Rose dan Slash
Lelucon yang Berubah Jadi Legenda
Setelah GNR menandatangani kontrak rekaman dengan Geffen Record di bulan Maret 1986, mereka harus pergi meninggalkan markas mereka, the Hellhouse, ke tempat yang lebih beradab. Sebuah apartemen dua lantai di daerah pemukiman Griffith Park, Hollywood.
Setelah GNR menandatangani kontrak rekaman dengan Geffen Record di bulan Maret 1986, mereka harus pergi meninggalkan markas mereka, the Hellhouse, ke tempat yang lebih beradab. Sebuah apartemen dua lantai di daerah pemukiman Griffith Park, Hollywood.
Suatu hari Slash sedang bermain gitar, tanpa sengaja ia memainkan riff yang kini menjadi intro lagu Sweet Child O’ Mine. Izzy yang berada di sebelahnya mulai mengiringi riff gitar Slash dengan beberapa chord. Tanpa sepengetahuan mereka berdua, Axl mendengarkan sesi sederhana ini.
Saat latihan di studio, Axl meminta Slash dan Izzy mengulangi lagi permainan gitar yang didengarnya di apartemen sehari sebelumnya. Axl telah menulis puisi untuk kekasihnya waktu itu, Erin Everly, dan berharap dapat mengubahnya menjadi lirik untuk lagu ini.
Bicara tentang lagu Sweet Child O’ Mine tentu tak bisa melupakan Slash yang telah memberikan nyawa bagi lagu ini dengan permainan gitarnya. Slash tak mengira bahwa suatu saat, petikan gitar isengnya memberinya hadiah peringkat satu The Greatest Riff of All Time dari Total Guitar, BBC, dan Kerrang!
Dalam buku Slash Signature Lick oleh Jeff Perin, Slash mengatakan, “Sweet Child O’ Mine adalah sebuah lelucon. Itu adalah sebuah kebetulan. Aku sedang duduk-duduk, memasang muka lucu, berlagak idiot dan memainkan riff-nya. Izzy mulai mengiringi dengan chord dari riff yang aku mainkan, memetik gitarnya, dan Axl begitu menyukainya.”
“Aku benci lagu itu karena menurutku sangat konyol pada awalnya. Aku benci bagian gitarnya. Sekarang aku betul-betul menyukainya karena aku telah sampai pada titik dimana lagu itu terdengar begitu enak ketika aku memainkannya secara live, aku begitu terbiasa dengan lagu ini sehingga aku lebih menyukainya. Tapi ini bukan sesuatu yang muncul dari kepalaku. Ini lebih mirip ‘bermain-main’ dengan gitarku,” jelas Slash.
Axl Rose sendiri mengatakan bahwa ia sengaja membongkar kembali koleksi album Lynyrd Skynyrd-nya untuk mempelajari bagaimana bernyanyi dengan penuh perasaan di lagu Sweet Child O’ Mine. Sementara ia yakin bahwa lagu ini akan menjadi besar, teman-temannya yang lain justru menyangsikan potensi lagu ini.
Mengenang masa-masa rekaman album Appetite For Destruction, sang produser Mike Clink mengatakan, “Lagu itu (Sweet Child O’ Mine) membuat bulu di tanganku berdiri. Saat-saat yang magis.”
facebook
twitter
google+
fb share