Sebuah potongan surah Al Quran yang diperkirakan berasal dari pertengahan abad ke-7 atau abad ke-1 Hijriah dalam kalender Islam tengah diperbincangkan. Sebab jika benar, maka ini merupakan surah Alquran tertulis paling tua yang pernah ada.
Seperti yang dikutip liputan6.com dari laman Thenational, dari analisis karbon 14 di ETH Laboratory, Ion Beam Fisika di Zurich, Swiss, menunjukkan potongan surah itu Al Quran ditulis antara 649 dan 675 masehi, atau sekitar 20 tahun setelah kematian Nabi Muhammad SWA. Padahal sebelumnya, ini diperkirakan ditulis pada abad ke-8, atau sekitar 100 tahun lebih tua dari usia aslinya.
Potongan dimulai dari ayat ke-37 dari surah Al-Israa yang menceritakan tentang Perjalanan di Malam Hari. “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya, kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi, dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung,” bunyi terjemahan ayat tersebut.
Potongan surah tersebut, berakhir pada ayat 57, Surah Ya Sin. “Orang-orang yang beriman akan memakan bermacam-macam buah-buahan yang lezat di dalam surga, dan mereka akan memperoleh semua yang mereka inginkan,” demikian terjemahan ayat tersebut.
Saat ini, potongan surah Alquran tersebut menjadi koleksi di perpustakaan Universitas Tuebingen di Selatan Jerman dan ditetapkan sebagai bagian dari Coranica Project, sebuah kolaborasi antara akademisi Perancis dan Jerman yang menyelidiki sejarah teks Al-Quran menggunakan bukti empiris.
Universitas memperoleh fragmen ini pada 1864, sebagai bagian dari koleksi Johann Gottfried Wetzein, seorang konsul Prusia yang menghabiskan 12 tahun di Damaskus, yang saat itu menjadi bagian dari Kekaisaran Ottoman. Surah ini ditulis dalam huruf Kufi, bentuk kaligrafi yang diketahui telah digunakan dalam penulisan awal Al Quran.
Teori yang ada, keberadaan tulisan ini dihubungkan ke Ali bin Abi Thalib, menantu Nabi dan khalifah keempat. Ali dikatakan satu-satunya dari para pengikut Nabi yang hafal Al Quran.
Dalam hal keantikan, satu-satunya saingan potongan surah ini, adalah potongan Tuebingen yang ditemukan pada 1972 selama restorasi Masjid Agung di Sanaa.
facebook
twitter
google+
fb share