WHAT'S NEW?
Loading...

Wanita Ini Tak Bisa Keluar Rumah Karena Alergi Segalanya


Crystal Goodwin tiba-tiba memiliki penyakit langka yang menghancurkannya. Ia alergi hampir semua hal yang ada di dunia ini. Apabila salah menempatkan satu kakinya, Crystal bisa meninggal dalam hitungan menit.
Wanita berusia 29 tahun dari Maine ini begitu putus asa tak bisa keluar dari rumah ibunya dan memiliki tempat sendiri. Tapi, jika ia keluar banyak bahaya yang mengancam nyawanya.
Crystal alergi banyak hal termasuk alergi, plastik, sabun, detergen, obat penghilang rasa sakit, parfum, cologne, debu, lip balm, kacang-kacangan, permen, penyegar udara, antibiotik, bedak, susu, gluten, dan pewarna makanan (khususnya merah dan biru).
Ketika keluar ruangan, Crystal harus mengenakan masker dan ia harus terlindung dari sinar matahari. “Kita tidak pernah tahu apa yang akan memicu dia,” kata ibunya, Susan, seperti yang dikutip dariliputan6.com.
Crystal menderita penyakit autoimun, mast cell activation syndrome, yang tak bisa disembuhkan. Dokter mengatakan dia mungkin akan memilikinya selama sisa hidupnya.
“Setiap menit ada sesuatu yang bisa terjadi. saya tak tahu apakah saya pernah bersantai,” kata Crystal.
Sebelum diketahui penyakitnya, Crystal begitu sibuk. Ia bekerja 50 sampai 60 jam seminggu di Portland. Suatu hari, ia dilarikan ke ruang gawat darurat karena gatal-gatal, lidang bengkak, kesulitan bernapas, pingsan, terbakar di kaki, dan kelelahan.
Itulah pertama kalinya ke rumah sakit dan setelah itu berlanjut. Crystal sering memanggil ambulans karena sesuatu yang sederhana seperti minum Gatorade.
“Setiap hari saya harus mencari alasan untuk bangun”.
Dia latihan secara teratur, menjaga kepadatan tulang dan meningkatkan kapasitas paru-parunya.
Dia bertekad untuk pindah ke apartemennya sendiri, meskipun berisiko kematian dan ia juga harus memakai masker di lorong.
Namun, Crystal melihat masih ada harapan untuk kehidupannya.
“Saya merasa beruntung.. Meskipun saya tak menjalani kehidupan yang saya inginkan, saya masih hidup.
“Kebanyakan orang akan melalui seluruh hidup mereka tidak seperti apa yang saya lalui – seperti menjadi lebih sehat secara emosional dan spiritual -. Jadi saya merasa beruntung.”