siapa sih yang bisa menyangkal bahwa Indonesia adalah negara yang supercantik dengan potensi alamnya yang kaya? Banyak! Setiap orang punya nasionalisme atas negaranya masing-masing. Mayoritas orang di Meksiko pasti bilang kalau negara mereka paling indah, begitu pula dengan orang-orang di Spanyol, Norwegia, Peru, Vietnam, dan lain-lain. Kenapa? Karena mereka lebih banyak tahu tentang tempat-tempat wisata cantik yang ada di negara mereka dibandingkan tempat wisata di negara lain. Begitu juga dengan kita yang bilang kalau Indonesia itu indah.
Banyak orang juga yang bilang “Buat apa, sih ke luar negeri? Indonesia yang paling indah tau!”. Lah, memangnya dia sudah mengelilingi dunia dan lihat sendiri kalau Indonesia itu yang paling indah? Candi Borobudur memang cantik, tapi kenapa Angkor Wat di Kamboja lebih banyak dikunjungi? Atau kenapa pantai-pantai di Thailand lebih terkenal, padahal Indonesia punya banyak pantai yang lebih indah? Kamu tidak akan tahu jawabannya kalau kamu tidak pernah ke tempat-tempat tersebut. Makanya, sama dengan menjelajahi Indonesia, traveling ke luar negeri juga sangat penting.
1. Akses dan infrastruktur yang mapan
Salah satu hal yang harus benar-benar dibenahi oleh pemerintah lokal maupun nasional Indonesia adalah infrastruktur dan akses jalan di seluruh wilayah. Seperti yang sudah kita tahu, pembangunan di Indonesia lebih dipusatkan ke Jakarta. Coba, deh kamu melipir sedikit ke Sukabumi dan berkunjung ke Ujung Genteng. Jangan harap kamu bisa ketemu dengan jalan mulus terus-terusan dari Jakarta sampai tujuan.
Nah, sekarang bandingkan dengan negara-negara lain. Jangan jauh-jauh, deh, coba bandingkan dengan Phuket di Thailand. Baru sampai bandaranya saja kita bisa langsung mengambil satu kantong berisi informasi lengkap tentang pariwisata lokal, brosur tur, hotel, sewa mobil, atraksi, dan masih banyak lagi. Hal ini baru bisa temui di Bali. Informasi yang tersedia pun terbatas. Itu pun kebanyakan yang tersedia hanya brosur jualan. Pantai-pantainya? Siapa, sih di dunia ini yang belum pernah dengar kecantikan pantai-pantai di Thailand? Eits, Indonesia juga punya lebih banyak pantai yang jauh lebih cantik! Tapi sayangnya kurang diperhatikan oleh pemerintah. Sampah di mana-mana, akses jalannya pun susah. Yang masih “perawan” pun tinggal menunggu waktu sampai ramai dikunjungi oleh turis lokal. Memang ada beberapa pantai yang diperhatikan secara khusus, sih oleh pemerintah setempat. Raja Ampat misalnya. Tapi sisanya?
2. Wisata alamnya yang tertata rapi
Coba, deh kamu pergi ke Pantai Kuta di Bali dan tanya ke orang sekitar, biasanya turis dari mana yang suka buang sampah sembarangan? Jawabannya jelas dari negara sendiri. Entah kenapa kebiasaan buang sampah sembarangan begitu nempel sama orang Indonesia. Bahkan akhir-akhir ini di sosial media sedang terkenal komunitas pendaki gunung berkewarganegaraan asing yang gotong-royong mengumpulkan sampah yang berserakan di kawasan Gunung Rinjani.
Padahal logikanya, ini kan rumah kita sendiri. Terus kenapa bukannya melestarikan tempat wisata yang ada, banyak orang justru “menghiasinya” dengan sampah bekas cemilan, botol plastik, dan lainnya? Ini, nih salah satu yang harus dibenahi dari diri kita masing-masing. Masa harus orang dari negara lain yang melestarikan dan membersihkan alam kita sendiri? Malu, ah!
3. Tiket pesawat domestik murah dihapuskan
Sering tiket pergi ke luar negeri bisa lebih mahal dibandingkan ke beberapa tempat di dalam negeri. Coba kamu bandingkan harga tiket ke Sorong untuk mengunjungi Raja Ampat, dengan tiket ke Singapura. “Raja Ampat, kan jauh. Wajar, dong kalau mahal.” Kalau begitu coba juga bandingkan tiket ke Bali, dengan harga tiket ke Kuala Lumpur. Gimana?
Zaman sekarang, berlibur ke luar negeri bukan cuma untuk orang kaya. Justru sebaliknya, tidak jarang biaya untuk berlibur ke destinasi di dalam negeri bisa lebih mahal dibandingkan dengan bepergian ke Thailand atau Malaysia misalnya. Selain karena biaya sehari-hari yang bisa jadi lebih murah, tapi kembali lagi, karena akses dan infrastrukturnya yang lebih mapan, sehingga tiket menuju ke sana pun menjadi lebih murah. Apalagi sejak awal tahun, tarif batas bawah untuk penerbangan domestik ditentukan oleh pemerintah. Jadi, kita bisa say good bye, lah untuk penerbangan dalam negeri yang supermurah.
4. Melihat perbedaan
Setiap daerah di Indonesia saja punya keunikannya masing-masing. Apalagi negara-negara di seluruh dunia. Di sini lah kita wajib untuk melihat perbedaan dan keunikan yang ada, untuk melebarkan wawasan dan memupuk rasa toleransi dalam diri kita untuk menjadi orang yang lebih baik. Selain itu, gimana kita bisa bilang kalau Indonesia itu indah kalau kita tidak pernah berkunjung ke negara lain? Apa perbandingannya, sehingga kita bisa bilang kalau Indonesia itu negara terindah? Anggapan yang bilang kalau traveling ke luar negeri itu tidak nasionalis jelas salah besar. Justru dengan menjelajahi negara orang, kita bisa membandingkan dan meyakini bahwa kecantikan alam Indonesialah yang terbaik. Dengan begitu, rasa cinta akan Nusantara akan tumbuh lebih besar, kan?
5. Memberikan informasi tentang Indonesia
Sebagai negara dengan populasi keempat terbesar di dunia, anehnya tidak banyak orang yang bahkan pernah mendengar nama Indonesia. Beda kalau ditanya tentang Bali. Nah, dengan bepergian ke luar negeri, kita bisa menyebarkan informasi tentang Indonesia ke banyak orang yang kita temui. Entah itu orang lokal di warung tempat kita makan, atau turis lain yang kebetulan lagi ngobrol dengan kita di hotel atau hostel. Kamu bisa promosi tentang keindahan Indonesia dan menyebutkan beragam alasan kenapa mereka bakal rugi kalau tidak berkunjung ke negara kita. Dengan kata lain, kita semua bisa jadi duta pariwisata Indonesia ke mana pun kita pergi.
Indonesia memang superindah, tapi tidak sempurna. Kita harus berkaca dengan negara lain untuk dapat melihat apa saja yang bisa kita bangun dan perbaiki. Mencontek demi kebaikan tidak salah juga kan, Aladiners? Menurut kamu gimana? Punya pendapat atau curhatan lain tentang pariwisata Indonesia? Atau mau menyanggah hal-hal yang disebutkan di atas?
0 komentar:
Post a Comment