WHAT'S NEW?
Loading...

Lengan Robot Buatan Indonesia vs Luar Negri






masih ingatkah anda dengan wayan atau yang disebut ironman asal bali tersebut? ya.. dia adalah pencipta alat bantu untuk lengannya yang lumpuh, kondisi lengan yang lumpuh sebelah tak membuat wayan sumardana alias tawan putus asa untuk berusaha, tawan yang berkerja sebagai tukang las sempat menderita struk ringan hingga tangan kirinya tak lagi berfungsi. berbekal dari hasil internet dan berbekal ilmu elektro yang didapatnya sewaktu STM, tawan akhirnya menciptakan alat bantu yang dibuatnya selama 6 bulan yang lalu hebatnya lagi tangan bantu wayan ini hasil dari barang-barang bekas loh.. keren kan.


berbeda dengan lengan yang satu ini gan, bagaimana Lengan robot bagi pasien yang diamputasi bukan lagi fiksi ilmiah tetapi benar-benar telah diciptakan oleh ilmuwan A.S. Anggota tubuh palsu yang dikontrol pikiran telah dikembangkan oleh grup riset di Laboratorium Fisika Terpakai (APL) Universitas Johns Hopkins di Laurel, Maryland Leslie Baug, yang kehilangan dua lengan dalam kecelakaan listrik 40 tahun silam, menjadi pasien pertama. Untuk menggerakan lengan, ia hanya perlu berpikir. Lengan yang dikontrol oleh saraf dirancang untuk mengganti anggota tubuh dengan kebebasan yang hampir sempurna, kata periset itu di situs web. [Albert Chi, Dokter Bedan Johns Hopkins]:  “Susunan yang canggih, deretan elektroda yang sangat padat yang kami pasangkan di otot-otot dada. Itu hampir seperti informasi sinyal pendek aktivitas otot yang rumit, dan kami ambil informasi ini, diterjemahkan ke gerakan sebenarnya dalam anggota tubuh palsu itu.” Untuk memakai lengan robot, Baugh harus menjalani operasi di R.S Johns Hopkins, yang dikenal sebagai penataan ulang syaraf otot. Tim riset itu memuji keberhasilan dan kemampuan adaptasinya pada sistem robot itu. Para ilmuwan yakin ini adalah permulaan. Situs web mengatakan bahwa dalam waktu lima hingga 10 tahun akan ada perkembangan yang signifikan. [Courtney Moran, Ahli Organ Palsu]: “Ini bukan hanya prestasi, tetapi juga membuka garis depan dalam menyadari masih banyak yang harus dipelajari.”Riset yang dinamai “Program Prostetik yang Revolusioner” itu telah berjalan selama hampir satu dekade. Riset ini didanai oleh Defence Advanced Researched Projects Agency atau DARPA.


0 komentar: